Sebuah laporan dalam penelitian terbaru yang berlangsung mengungkapkan , seorang dengan banyak kerutan di dahi, mempunyai kecenderungan yang meningkatkan pada kemungkinan diserang beberapa masalah medis, misalnya, jantung dan hipertensi.
"Mereka dengan jumlah kerutan yang banyak, memiliki peningkatan sepuluh kali lebih rentan untuk serangan jantung," demikian disebutkan Yolande Esquirol, dari Center Hospitalier Universitaire de Toulouse, Prancis.
Mengutip laman cnnindonesia.com 2018 mengatakan, kerutan di dahi dalam jumlah besar dapat menjadi penanda aterosklerosis atau pembuluh darah yang bergeser disebabkan penumpukan dan perkembangan plak. Ini menyiratkan kerutan di dahi juga sebagai penanda seseorang masuk masa penuaan dan penyakit koroner jantung.
Meski begitu, bukan berarti kerutan di alis menjadi kasus khusus yang bisa menunjukkan penyakit koroner dan jantung. Beberapa variabel sangat penting, misalnya, hipertensi dan kolesterol.
Pemeriksaan yang diselidiki dengan lebih dari 3.200 orang dewasa Prancis dengan umur 32,41, 52 dan 62 tahun. Para analis memeriksa jumlah kerutan di dahi yang menjadi penelitian eksplorasi dan memutuskan dengan menentukan fokus untuk setiap tingkat. Point 0 menyatakan bahwa kulit sangat halus, sedangkan titik 3 menggambarkan jumlah kerutan di dahi.
Para ilmuwan menemukan bahwa meninjau subjek dengan 1 memiliki potensi minimal untuk penyakit koroner jantung dibandingkan dengan 0. Sementara mereka dengan poin 3, menjadi indikasi dengan masalah jantung dan dikatakan sepuluh kali lebih berisiko menciptakan penyakit koroner.
"Anda dapat melihat atau merasakan faktor-faktor bahaya lain, misalnya, kolesterol tinggi dan hipertensi. Sepanjang kami menyelidiki kerutan di alis sebagai indikasi masalah penyakit koroner jantung yang sulit, namun efektif diidentifikasi dari luar," kata Esquirol.
Peningkatan risiko penyakit koroner jantung seiring bertambahnya usia. Jadilah itu mungkin menjadi lebih besar jika tidak diketahui. Dengan melakukan cara hidup sehat dan penggunaan obat sesuai saran dokter dapat meringankan ancaman penyakit koroner.
Hasil penelitian yang ditampilkan di Kongres Kebudayaan Kardiologi Eropa di Munich, Jerman adalah yang pertama menjelaskan hubungan melalui koneksi kerutan dahi yang ditemukan dan bahaya penyakit koroner jantung. Hingga saat ini, pemeriksaan dan pengembangan penelitian penyakit koroner jantung pengaruh banyak kerutan dahi masih harus dilanjutkan oleh penyelidikan yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar